BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 03 Februari 2010

Gunung Kerinci

KABUPATEN Kerinci, Jambi, adalah "surga" tropis yang eksotis yang belum banyak diekplorasi. Keindahan alam hingga ragam budayanya, menjadi daya tarik bagi siapapun. Sayangnya, untuk bisa mencapai daerah ini, memang perlu nyali tersendiri.

Selain jalan yang berliku dan median yang sempit, tiga akses jalan dari Tapan (Sumatera Barat) dan Solok, serta Bangko (jambi).

Perjalan darat dari selatan, bagi mereka yang datang dari Bengkulu atau Pesisir Selatan (Sumbar), yakni jalur Tapan-Sungai Penuh yang berjarak 62 Km. Jalur ini dianggap paling “mengerikan” karena selain berada di ketinggian hampir 2.500 m dari permukaan laut, jalannya sangat sempit, rawan longsor dan jarang kendaraan lewat.

Biasanya, kendaraan dari Tapan atau dari Sungai Penuh yang lewat, memilih berkonvoi karena sepanjang jalan tak ada perumahan penduduk. dan merasakan bagaimana tantangan sekaligus keindahan perjalanan.

Objek Wisata Menawan
Setiba di Kerinci, kita akan melihat sebuah surga yang menawan, dengan keelokan alam, plus peninggalan-peninggalan bersejarah di masa lalu. Beragam flora dan fauna langka yang dilindungi berada di tanah ini, yakni di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Selain di Kerinci, wilayah TNKS juga berada di Bengkulu (Muko-muko) dan Sumbar (Pesisir Selatan)

Secara topografi, hanya 50.6 persen tanah Kerinci dimanfaatkan sebagai kawasan produktif dan ditempati penduduk, sedangkan 49.4 persen menjadi kawasan TNKS. Daerah yang dihuni penduduk (Sungai Penuh dan sekitarnya) terlihat seperti berada dalam kuali, dan di seluruh penjuru mata angin dikelilingi bukit (Bukit Barisan).

Ada beberapa gunung yang ada di Kerinci. Yakni Gunung Kerinci (3.800 meter), Gunung Patah Sembilan (1.817 meter), Gunung Sumbing (2.507 meter), Gunung Masuarai (2.935 meter), dan Gunung Seblat (2.363 meter). Secara umumnya Kerinci beriklim tropis dengan suhu rendah, kerana dipengaruhi oleh udara pergunungan dengan limpahan sinar matahari sekitar 9 jam sehari. Rata-rata suhu di daerah ini berkisar antara 18°C hingga 26°C.

Gunung Kerinci sendiri adalah simbol dari kemegahan, keindahan dan sekaligus misteri. Di kaki gunung inilah tersebar mitos tentang “Orang Pendek” yang diyakini memang ada di
sana. Selain itu, Gunung Kerinci adalah salah satu gunung yang sangat menarik bagi pendaki dari berbagai daerah.

Konon, di puncak gunung ini sering turun hujan salju. Dan ketika berada di puncak gunung ini, terasa bisa melihat seluruh daratan Sumatera, karena Kerinci adalah gunung tertinggi di Sumatera.

Di lereng gunung ini, terdapat perkebunan Teh Kayu Aro dengan luas 3.050 Hektar yang berada di ketinggian lebih dari 1.500 meter dari permukaan laut (dpl), dan merupakan perkebunan teh dengan hamparan terluas di dunia yang di kelola oleh PT Perkebunan Nusantara VI. Perkebunan teh ini adalah perkebunan tertua di Indonesia, dibuka antara tahun 1925 dan tahun 1928 oleh perusahaan Belanda, Namblodse Venotschaaf Handle Vereniging Amsterdam (NV HVA).

Teh di tempat ini mulai ditanam 1929 dengan varietas spesifik, ditanam asli dari biji teh. Empat tahun kemudian, 1932, perusahaan Belanda itu membangun pabrik teh di Bedeng VIII Kayu Aro dengan kapasitas produksi 90 ton pucuk teh per hari, dan kapasitas terpasang 100 ton. Pabrik Teh Kayu Aro hingga kini merupakan pabrik teh terbesar di dunia yang masih aktif dan merupakan pabrik teh tertua di
Indonesia. Teh produksi Perkebunan Teh Kayu Aro hingga kini merupakan teh hitam terbaik di dunia.

Selain perkebunan teh Kayu Aro, di lereng Gunung Kerinci adalah sentra sayur terbesar di Provinsi Jambi, yang memasok hampir seluruh kebutuhan sayur di provinsi itu, juga provinsi lain seperti Sumatera Selatan dan Bengkulu.

Berada di Kerinci, kita akan kekurangan waktu untuk menikmati keindahan alamnya. Karena semakin lama kita di
sana, akan semakin ingin kita tinggal lebih lama lagi.